Friday, October 10, 2003

Salam rindu dalam nadaku

Bersenandung lirihku sebut namamu malam ini...
mencoba menceritakan segala kerinduan
pada penghuni gelap malam... tentang kerinduanku padamu...
Kupetik dawai gitar tuaku mengalunkan nada sendu saat ini...
mengharap bisa melebur diri dalam pekatnya malam...
meresapi arti sebuah penantian...

Dalam nadaku penuh selimut rindu...
dalam laguku banyak memanggil namamu...
disini adaku... disana adamu...
kuharap kerinduan ini juga ada disana...
meski rindu itu sendiri hanya membisu, berteman dengan waktu...
seperti halnya diriku yang hanya ditemani kebisuan bulan, bintang,
dan pekat malam diantara senandung lirihku...
ingin sekali kubelah rembulan malam,
kuremas kumpulan bintang, dan kulahap pekatnya malam saat ini...
pada sang bayupun aku berbisik, mengharap semilirnya
bisa membawa salamku untukmu yang jauh disana...
jauh... jauh... dan jauh...
salahkah bila jiwa ini berselimut kabut rindu pada dirimu...

Kini hanya bisa kurangkumkan berjuta kata dalam nada
untuk mengabadikan semua itu...
dimana kau sendiri yang disana tidak mungkin lagi
bisa menyentuhku secara nyata...
hanya seperti memeluk bayangan
yg hanya ada dalam benakmu sendiri...
namun aku harap bukan bayangan hitam yang menghantuimu...
tapi bayangan tulusku semoga yang kau pakai selimut
saat menjelang tidurmu... karena aku,
tiada pernah akan membuatmu terhantui rasa sedih
yang menggema dalam tiap langkahmu...
sekiranya, maafkan aku selama ini,
bila banyak kau temui sedih saat berjalan
dalam waktu bersama diriku...
ketidak sengajaanku menyakiti hatimu,
mengukuhkan keberadaanku yang bukanlah seseorang
penuh dengan mampu... segala khilafku,
adalah expresi dari ketidak sempurnaanku sebagai hamba-NYA...
kumohon, bakarlah khilafku dengan api lentera maafmu...
kumohon, bungkuslah serpihan abu maafku
dengan selendang sutra keikhlasanmu...
agar dalam setiap lagu rinduku untukmu...
tiada lagi nada sendu, yang ada hanyalah melodi indah
sempurna penuh ceria dalamnya makna, untukmu...
seiring berjalannya waktu... semoga, kau yang disana...
bisa memaklumi, seperti halnya diriku yang selalu
mencoba mengerti dan memahami berartinya dirimu dalam hatiku...
peluk ciumku dari jauh untukmu...

Puji ALLAH atas keikhlasanmu
Wassalam...

By Hendra

0 komentar:

Post a Comment