Tuesday, December 20, 2005
Monday, December 19, 2005
Saturday, December 10, 2005
+Ribuan menara kembali berteriakteriak menyanyikan baitbait kerinduan, kemudian menatapku
"Manusia pernahkah merindu?"
"di negri kami rindu indah tapi menyakitkan"
jawabku dengan lantang.
"bukan, bagi kami rindu itu kematian"
-"tanyakan pada mereka, jika rindu merupakan kematian apakan cinta juga merupakan mayat hidup?"
"di negri kami para manusia selalu mendendangkan baitbait suci cinta dengan penuh suka cita".
+"cinta adalah pembunuhan, terkadang hadir dipasar kekeliruan atau bahkan di senja yang menangis"
sautnya.
"dirumah kami cinta itu persetubuhan"
aku menimpali.
"persetubuhan itu tangisan!"
kemudian ia kembali meneriakan baitbait kerinduan.
-"dia tidak penah menjadi pembunuh, tapi dibunuh!"
"tanyakan pada hatimu apakan ia pernah membunuh cinta yang pernah akan akan singgah?"
"tapi ajaib, dia hidup lagi bukan?"
"dinegriku ianya hidup dengan seribu nyawa".
kolaborasi apik dari seorang kawan yang sayang jika harus dihapus dari inbox handphoneku,selamat kepadamu atas terealisasinya buku kumpulan puisimu.
"Manusia pernahkah merindu?"
"di negri kami rindu indah tapi menyakitkan"
jawabku dengan lantang.
"bukan, bagi kami rindu itu kematian"
-"tanyakan pada mereka, jika rindu merupakan kematian apakan cinta juga merupakan mayat hidup?"
"di negri kami para manusia selalu mendendangkan baitbait suci cinta dengan penuh suka cita".
+"cinta adalah pembunuhan, terkadang hadir dipasar kekeliruan atau bahkan di senja yang menangis"
sautnya.
"dirumah kami cinta itu persetubuhan"
aku menimpali.
"persetubuhan itu tangisan!"
kemudian ia kembali meneriakan baitbait kerinduan.
-"dia tidak penah menjadi pembunuh, tapi dibunuh!"
"tanyakan pada hatimu apakan ia pernah membunuh cinta yang pernah akan akan singgah?"
"tapi ajaib, dia hidup lagi bukan?"
"dinegriku ianya hidup dengan seribu nyawa".
kolaborasi apik dari seorang kawan yang sayang jika harus dihapus dari inbox handphoneku,selamat kepadamu atas terealisasinya buku kumpulan puisimu.
Wednesday, December 7, 2005
Suatu tempat disudut taman
Kau masih ingat sayang? tempat kita bertemu nanti setelah perjalanan yang melelahkan ini usai? jika kau lupa mari aku bantu mengingat. Kau ingin kita bertemu di sudut taman dimana hanya ada kau dan aku,puisi dan banyak nada nada di sekeliling kita. Tidak ada lagi orangorang yang menyudutkanmu,memvonis mati kau dengan banyak tuduhan dan alasan alasan yang mereka buat. Kau tahu sayang? ketika mereka mulai menyerangkau dari berbagai penjuru,aku mulai limbung,tapi dengan keyakinanmulah aku bisa bangkit,ingin rasanya aku yang tiba terlebih dahulu di tempat itu,menunggumu dengan segala cinta yang kupunya,pun sebaliknya jika kau yang tiba terlebih dahulu tunggulah aku dengan seribu rindu yang kau bawa untukku. Dan seandainya pun kita tak pernah sampai ke tempat itu, ingatlah satu hal bahwa aku tetap mencintaimu....
Kau masih ingat sayang? tempat kita bertemu nanti setelah perjalanan yang melelahkan ini usai? jika kau lupa mari aku bantu mengingat. Kau ingin kita bertemu di sudut taman dimana hanya ada kau dan aku,puisi dan banyak nada nada di sekeliling kita. Tidak ada lagi orangorang yang menyudutkanmu,memvonis mati kau dengan banyak tuduhan dan alasan alasan yang mereka buat. Kau tahu sayang? ketika mereka mulai menyerangkau dari berbagai penjuru,aku mulai limbung,tapi dengan keyakinanmulah aku bisa bangkit,ingin rasanya aku yang tiba terlebih dahulu di tempat itu,menunggumu dengan segala cinta yang kupunya,pun sebaliknya jika kau yang tiba terlebih dahulu tunggulah aku dengan seribu rindu yang kau bawa untukku. Dan seandainya pun kita tak pernah sampai ke tempat itu, ingatlah satu hal bahwa aku tetap mencintaimu....
Sunshine In Your Eyes
pagi belum sempurna betul,saat aku membuka jendela kamar.Udara dingin menyentuh lembut kulitku,aroma pinus mulai menyeruak pagi ini.Dan.. lihat!!! dibalik cemara itu matahari masih malumalu menunjukan dirinya,sinarnya mulai menyelinap diselasela dedaunan,berjalan perlahan, ah...akhirnya sampai juga diwajahku.Sinar ini mengingatkanku pada tatapan lembut seorang lelaki yang selalu menemaniku menikmati senja disetiap sore.
Dan..suatu senja di bulan september..
"Kenapa kau mencintaiku?" tanyamu kala itu,jemarikupun menyentuh bibirmu dan kukecup lembut keningmu.
"Kau tahu,kehangatan sorot matamu saat kau memandangaku adalah karunia terindah yang tak dapat tergantikan oleh apapun didunia ini" jawabku.Kaupun tersenyum merengkuh tubuhku kedalam pelukmu.
"Akupun mencintaimu melebihi rasa cintaku pada nada nada yang kucipta" bisikmu lembut ditelingaku.
Dan kitapun tersenyum bahagia mengiringi berlalunya senja sore itu.
Note:my little sunshine: tetaplah kehangatan itu hanya untukku.
pagi belum sempurna betul,saat aku membuka jendela kamar.Udara dingin menyentuh lembut kulitku,aroma pinus mulai menyeruak pagi ini.Dan.. lihat!!! dibalik cemara itu matahari masih malumalu menunjukan dirinya,sinarnya mulai menyelinap diselasela dedaunan,berjalan perlahan, ah...akhirnya sampai juga diwajahku.Sinar ini mengingatkanku pada tatapan lembut seorang lelaki yang selalu menemaniku menikmati senja disetiap sore.
Dan..suatu senja di bulan september..
"Kenapa kau mencintaiku?" tanyamu kala itu,jemarikupun menyentuh bibirmu dan kukecup lembut keningmu.
"Kau tahu,kehangatan sorot matamu saat kau memandangaku adalah karunia terindah yang tak dapat tergantikan oleh apapun didunia ini" jawabku.Kaupun tersenyum merengkuh tubuhku kedalam pelukmu.
"Akupun mencintaimu melebihi rasa cintaku pada nada nada yang kucipta" bisikmu lembut ditelingaku.
Dan kitapun tersenyum bahagia mengiringi berlalunya senja sore itu.
Note:my little sunshine: tetaplah kehangatan itu hanya untukku.
Friday, December 2, 2005
Subscribe to:
Posts (Atom)