Saturday, December 10, 2005

+Ribuan menara kembali berteriakteriak menyanyikan baitbait kerinduan, kemudian menatapku

"Manusia pernahkah merindu?"

"di negri kami rindu indah tapi menyakitkan"
jawabku dengan lantang.

"bukan, bagi kami rindu itu kematian"

-"tanyakan pada mereka, jika rindu merupakan kematian apakan cinta juga merupakan mayat hidup?"

"di negri kami para manusia selalu mendendangkan baitbait suci cinta dengan penuh suka cita".

+"cinta adalah pembunuhan, terkadang hadir dipasar kekeliruan atau bahkan di senja yang menangis"
sautnya.

"dirumah kami cinta itu persetubuhan"
aku menimpali.

"persetubuhan itu tangisan!"
kemudian ia kembali meneriakan baitbait kerinduan.

-"dia tidak penah menjadi pembunuh, tapi dibunuh!"
"tanyakan pada hatimu apakan ia pernah membunuh cinta yang pernah akan akan singgah?"
"tapi ajaib, dia hidup lagi bukan?"
"dinegriku ianya hidup dengan seribu nyawa".

kolaborasi apik dari seorang kawan yang sayang jika harus dihapus dari inbox handphoneku,selamat kepadamu atas terealisasinya buku kumpulan puisimu.

0 komentar:

Post a Comment