Sesuatu Yang Absurd
Jenuhku telah mencapai klimaks.satu persatu muncul dari masalalu yang purba.kembali hadir melalu bayangbayang absurd.
Guratanguratan wajahmy hampir memenuhi jendelajendela mataku.ada sesuatu dibalik itu, perlahan tapi paasti sungaisungai dalam dadaku mengalir mengikis kerikilkerikil tajam hatiku
Ini tahun kedua aku tak bersamamu,tak ada air mata untuk mengenangmu, seperti harihari sebelum kau pergi.Kini tinggalah kejenuhan yang enggan tuk menghadirkan bayangmu.
Sunday, May 15, 2005
Detik Detik Yang Berlalu
Sunyi yang usang dalam gelap malam yang pekat.kau dan aku masih juga bermain dalam putaran waktu yang semakin lama semakin panjang.menghitung satu demi satu pergantan detik.
Kita masih juga terus bersekutu dengan waktu,meraba hari,dan membaca peta.maka ketika saatnya tiba,kita bisa tersenyum penuh kemenangan.
Sunyi yang usang dalam gelap malam yang pekat.kau dan aku masih juga bermain dalam putaran waktu yang semakin lama semakin panjang.menghitung satu demi satu pergantan detik.
Kita masih juga terus bersekutu dengan waktu,meraba hari,dan membaca peta.maka ketika saatnya tiba,kita bisa tersenyum penuh kemenangan.
Subscribe to:
Posts (Atom)