Sunday, November 23, 2003

Jika suatu hari kau menemukan seseorang
Yang lebih baik dariku, aku harap dia merasa
Seperti apa yang aku rasakan padamu ketika
Aku bersamamu.

Aku harap dia bisa membuatmu tersenyum dan tertawa
Tetapi diatas semua itu aku berharap tak kan pernah terjadi
Karena kau tak perna menginginkan orang lain
Mendapatkan kesempatan untuk melihat
Betapa menakjubkannya dirimu
Dan senyum itu adalah milikku

Friday, November 21, 2003

Dalam Perjalananku

Kekasih perjalananku terasa berat tanpamu
Harus kuakui bayangan dirimu terus saja menghantuiku
Disaat aku harus melupakanmu disaat aku harus bisa tanpamu
Kembali gema suaramu mengalun merdu

Tolong jangan pernah siksa aku dengan kedatangan suaramu
Kedatangan bayang bayangmu dan semua yang pernah kita
Alami bersama

Biarkan aku pergi biarkan aku berjalan dengan lukaku
Mungkin lukaku ini akan buatku bahagia




Sahabat...
:Mahendra (nice Friends )

Nomaninasi sahabat terbaik adalah kamu, kamu, dan kamu
Dan saat ini akulah yang menjadi pemenangnya
Karena aku mempunyai kamu !!

Tuesday, November 11, 2003

Aku tak tahu apa yang aku harus lakukan sekarang
Diam bersamamu atau harus kembali melanjutkan
Perjalananku sendiri tanpamu.
I.
Sepi malam kusendiri lewati waktu tak bertepi
Khayalku melambung tinggi impikan
Seorang putri.
Andai dia datang malam ini menghabiskan
Waktu temani aku yang sendiri lamunkan sepi

Putri malam dimana saat kusendiri?
kuingin kau disini bersamaku
Disampingku.

II.
Hatiku menjerit meronta karena derita
Yang pedih akan inginku tuk bertemu
Denganmu
Tapi apa daya jiwamu tak kunjung tiba
Semoga rohmu dapat menemani
Kesendirianku disini, amin.

III.
Rinduku yang tak terbendung
Tuk bertemu dengan Putri malam
Tak kunjung reda
Segala daya telah kukerahkan
Hanya tuk melihat dia seorang
Hanya puisi ini lah yang dapat kupersembahkan.

* puisi ini dikirim lewat sms oleh M.D (kasihmu anugrah bagiku)

Saturday, November 8, 2003

Aku memang perempuan pengecut

Umpatlah aku atas rasa kepengecutanku !!!!!

Sunday, November 2, 2003

Gema Shubuh

Sang embun pun masih menebarkan selimut
Putihnya pada bunga, pada daun dan pepohonan
Saat kakiku melintas pada rumput yang basah
Kulihat pada sebuah daun sebutir kristal telah
Jatuh dan meresap ke setiap pori pori tanah

Dan diatas sana rasipun dengan setia masih
Menemani langit langit gelap dengan sinarnya.
Tak jauh dari tempatku berdiri ku dengar
Alunan suara meyerukan kebesaran-Mu
Meyatakan batapa kuasa dan kebesaran-Mu
Sehingga alampun ikut hening dan khusyuk
Mendengarkan panggilan-Mu
"Rinduku telah sampai ke ubun ubun
Dan sebentar lagi akan meledak"
Katamu saat itu. Sungguh sayang akupun
Merasakan hal yang sama, lava rinduku pun
Telah meletup keluar bersama dengan bongkahan
Cintaku padamu.

Sayang akupun tak kuasa memutar waktu
Dan memperpendek jarak dimana kita berdua
Akan saling meluapkan rasa rindu kita.