Tuesday, October 14, 2003

Cinta Itu Buta

Pada masa dulu, sebelum dunia diciptakan seperti yang
kita kenal sekarang dan manusia belum lagi
menginjakkan kakinya di sana, semua
sifat kebaikan dan kejahatan berkeliaran tak tentu
arah dan merasa bosan, tak tahu apa yang hendak
dilakukan.
Suatu hari, mereka berkumpul dan merasa lebih bosan
lagi daripada sebelumnya, sampai ketika Kecerdikan
mengemukakan usul :
"Mari kita bermain petak umpet"
Mereka semua menyukai ide tsb, dan secara tiba2 Madness/Kegilaan
berteriak : "Aku ingin menghitung, biar aku saja yang menghitung!" Dan
karena tidak ada yang cukup gila untuk ingin mencari kegilaan, semua
yang lain setuju saja. Kegilaan segera bersandar ke pohon dan mulain
menghitung, "Satu, dua, tiga..."
Sementara Kegilaan menghitung, semua sifat kebaikan dan kejahatan tsb
bersembunyi.
Kelembutan menggantung dirinya di ujung bulan, Pengkhianatan bersembunyi
di tumpukan sampah. Kasih sayang bergulung di antara awan, dan Nafsu
Kegairahan pergi ke tengah2 bumi.
Kebohongan berkata akan bersembunyi di bawah batu, tapi ternyata justru
bersembunyi di dasar
danau. Sementara itu, Ketamakan masuk ke dalam kantung yang kemudian
ternyata dirobeknya karena tidak muat. Dan Kegilaan masih terus
menghitung, "Tujuh puluh sembilan, delapan puluh,
delapan puluh satu..."

Ketika itu, semua sifat tsb telah bersembunyi - kecuali Cinta. Seperti
keragu-raguan dalam cinta, dia tak bisa memutuskan kemana harus
bersembunyi. Dan ini tentu tidak mengejutkan karena
kita semua tahu betapa sulitnya menyembunyikan cinta.

Pada saat Kegilaan sampai pada hitungan ke-100, Cinta segera melompat
bersembunyi ke kebun bunga Mawar. Dan dengan bersemangat Kegilaan
berbalik dan berteriak, "Bersiaplah, ini aku datang!
Akan kutemukan kalian semua"

Kemalasan adalah yang pertama ditemukan, karena dia
bahkan tidak punya energi untuk mencoba bersembunyi. Kemudian, secara
hampir beruntun Kegilaan segera menemukan Kelembutan di ujung bulan,
Kebohongan di dasar danau dan Gairah di tengah2 bumi. Satu persatu
Kegilaan menemukan mereka semua -kecuali lagi2 Cinta.

Kegilaan mulai menjadi semakin gila karena putus asa untuk menemukan
Cinta. Tapi Kecemburuan yang iri pada Cinta karena belum juga ditemukan,
berbisik pada Kegilaan, "Kau hanya perlu
mencari Cinta, dan dia bersembunyi di semak bunga Mawar."

Kegilaan mengambil garpu taman dan menusuk2annya serampangan ke arah
semak Mawar. Dia terus menusuk2 sampai terdengar suara tangis memilukan
yang membuatnya berhenti. Cinta keluar
dari persembunyiannya sambil menutup mukanya dengan tangan. Di antara
jari2nya mengalir
darah segar yang ternyata berasal dari kedua belah matanya.

Kegilaan yang terlalu bersemangat untuk menemukan Cinta, tanpa sengaja
telah melukai mata dari Cinta. "Apa yang telah kulakukan!" teriaknya
menyesal. "Aku telah membuatmu buta! Bagaimana aku harus
memperbaikinya?" Cinta menjawab, "Kau tak mungkin memperbaikinya.
Tapi kalau kamu bersedia melakukan sesuatu untukku, kamu bisa menjadi
guide-ku."

Dan semenjak itulah, Cinta itu buta namun dia bisa melihat dalam
kegelapan, karena dia selalu didampingi oleh Kegilaan



0 komentar:

Post a Comment